HIDRAMNION
Air ketuban berfungsi sangat penting bagi janin, antara lain:
1. Pelindung janin dari trauma dan infeksi.
2. Tempat janin untuk mendapatkan Oksigen.
3. Tempat janin untuk mendapatkan cadangan cairan.
4. Tempat janin untuk mendapatkan sumber nutrisi.
Untuk keadaan normal air ketuban berjumlah sebanyak antara 1-2 liter, sedangkan kasus hidramnion melebihi batas dari 2 liter yaitu antara 4-5 liter. Hidramnion ini adalah kebalikan dari oligo hidramnion yaitu kekurangan air ketuban.
Hati-hatilah jika jumlah air ketuban pada kandungan Anda berlebihan. Kelebihan air ketuban atau biasa disebut Polyhydramnion atau hidramnion, dapat menyebabkan kelahiran prematur, permasalahan dengan tali pusat sang bayi, pendarahan hebat pada sang ibu setelah melahirkan, perkembangan bayi yang lamban sampai dengan kematian pada sang bayi.
Penyebab hidramnion:
- Penyakit pada Ibu hamil seperti Diabetes, sakit ginjal, ataupun sakit jantung. Gula darah Ibu yang meningkat akan meningkatkan gula darah janin.
- Kelainan tulang belakang yang terbuka, kelainan kongenital yang ditandai dengan tidak adanya sebagian atau keseluruhan tulang tengkorak bagian belakang dan belahan otak kecil, sumbing, atau tumor pada lehear janin sehingga membuat kerongkongan janin menyempit dan janin sulit menelan air ketuban.
- Gangguan pada sistem pencernaan Ibu.
- Kelainan placenta : adanya tumor pada placenta.
- Terjadi kehamilan kembar, di mana salah satu janin memiliki jantung yang lebih besar sehingga membuat janin menghasilkan lebih banyak urin dan jumlah air ketuban menjadi lebih banyak.
- Adanya kelainan pada bayi seperti anencefali,spina bifida, sumbatan saluran makanan bayi, tumor di leher bayi
Gejala yang dirasakan ibu hamil yang menderita hydramnion adalah :
- Susah bernafas,berdebar-debar, dan bengkak pada kaki.
- Tinggi rahim melebihi usia kehamilan
- Bagian-bagian janin sulit diraba dari luar.
- Rasa nyeri pada ulu hati dan perut
- Sering mual dan muntah
- Perut terasa lebih berat dari biasanya
Untuk mendeteksi hydramnion dapat dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
Inspeksi : Perut ibu tampak lebih besar, tegang, mengkilat dan tampak retak-retak, bila tidur telentang, perut tampak melebar ke samping, Ibu terlihat sesak serta terlihat susah membawa kandungannya, tampak edema pada vulva.Palpasi : Perut teraba tegang serta terjadi edema pada dinding perut dan tungkai, fundus uteri lebih tinggi dari tuanya kehamilannya sesungguhnya, bagian-bagian janin sukar dikenali karena banyaknya cairan, karena bebasnya janin bergerak, maka dapat terjadi perubahan posisi/letak janin.
0 komentar:
Posting Komentar